Selasa, 05 April 2016

NASI LIWET SOLO (ILMU BUDAYA DASAR)


Kota Surakarta  juga disebut Solo atau Sala, adalah wilayah otonom dengan status kotadi bawah Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, dengan penduduk 503.421 jiwa  dan kepadatan 13.636/km2. Kota dengan luas 44 km2.

Dalam hal ini saya akan membahas makan khas solo yaitu; nasi liwet solo, memang nasi liwet sangat banyak di berbagi daerah salah satu contoh yaitu nasi liwet sunda. Tapi saya akan membahas nasi liwet solo, Karena itu adalah makan favorit saya, dan solo adalah kampong halaman saya hehehe..

Ditempat saya berasal, siapa yang tidak tahu Nasi Liwet? #kotasolo merupakan kota kaya akan jajanan kulinernya yang khas salah satunya adalah Nasi Liwet. Nasi Liwet adalah kuliner yang terdiri dari nasi gurih (dimasak dengan kelapa) mirip nasi uduk, yang disajikan dengan sayur labu siam, ditambah dengan suwiran ayam (daging ayam dipotong kecil-kecil) dan areh (semacam bubur gurih dari kelapa). sebagai orang yang tinggal di karisidenan Surakarta atau kotasolo, makanan ini sudah tidak asing lagi bagi saya. orang-orang solo kota  sudah biasa memakan nasi liwet setiap waktu mulai dari untuk sarapan, sampai makan malam. Nasi liwet biasa dijajakan keliling dengan bakul bambu oleh ibu-ibu yang menggendongnya tiap pagi atau dijual di warung lesehan (tanpa kursi) hingga dipinggir jalan baik pagi maupun malam hari. Bahkan hotel-hotel berbintang yang ada di kota Solo banyak yang menyediakan Nasi Liwet breakfast , hingga tamu tamu hotel yang berasal dari luar negeripun seperti bule-bule juga menyukai makanan ini. karena lebih terasa gurih dan tidak pedas. apalagi mereka orang barat tidak terlalu suka makanan yang terlalu pedas.

Nasi liwet merupakan kuliner yang cukup unik di kota Solo, karena Nasi liwet terkenal dengan teksturnya yang pulen dan rasanya yang gurih. Rasa gurih ini muncul dari hasil rebusan nasi yang dimasak dengan cara dikaru (dituangi) dengan air santan kelapa. Keunikan lain dari nasi liwet juga terletak pada cara penyajiaannya yang menggunakan daun pisang sebagai pembungkus dan berfungsi sebagai suru-nya (sendok). Keberadaan nasi liwet kini sudah merambah di kota-kota sekitarnya, seperti Yogyakarta, Klaten, Boyolali atau Sragen. Bahkan tidak hanya hotel saja, banyak restoran mewah di kota-kota besar (Jakarta, Bandung, Surabaya) menjadikan nasi lewet khas Solo ini sebagai menu utama.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar