NASI
LIWET SOLO (ILMU BUDAYA DASAR)
Kota Surakarta juga disebut Solo atau Sala, adalah wilayah otonom dengan status kotadi
bawah Provinsi
Jawa Tengah, Indonesia, dengan penduduk 503.421 jiwa dan kepadatan 13.636/km2.
Kota dengan luas 44 km2.
Dalam hal ini saya akan membahas makan
khas solo yaitu; nasi liwet solo, memang nasi liwet sangat banyak di berbagi
daerah salah satu contoh yaitu nasi liwet sunda. Tapi saya akan membahas nasi
liwet solo, Karena itu adalah makan favorit saya, dan solo adalah kampong
halaman saya hehehe..
Ditempat saya berasal,
siapa yang tidak tahu Nasi Liwet? #kotasolo merupakan kota kaya akan jajanan
kulinernya yang khas salah satunya adalah Nasi Liwet. Nasi Liwet adalah kuliner
yang terdiri dari nasi gurih (dimasak dengan kelapa) mirip nasi uduk, yang
disajikan dengan sayur labu siam, ditambah dengan suwiran ayam (daging ayam
dipotong kecil-kecil) dan areh (semacam bubur gurih dari kelapa). sebagai orang
yang tinggal di karisidenan Surakarta atau kotasolo, makanan ini sudah tidak
asing lagi bagi saya. orang-orang solo kota sudah biasa memakan nasi
liwet setiap waktu mulai dari untuk sarapan, sampai makan malam. Nasi liwet
biasa dijajakan keliling dengan bakul bambu oleh ibu-ibu yang menggendongnya
tiap pagi atau dijual di warung lesehan (tanpa kursi) hingga dipinggir jalan
baik pagi maupun malam hari. Bahkan hotel-hotel berbintang yang ada di kota
Solo banyak yang menyediakan Nasi Liwet breakfast , hingga
tamu tamu hotel yang berasal dari luar negeripun seperti bule-bule juga
menyukai makanan ini. karena lebih terasa gurih dan tidak pedas. apalagi mereka
orang barat tidak terlalu suka makanan yang terlalu pedas.
Nasi liwet
merupakan kuliner yang cukup unik di kota Solo, karena Nasi liwet terkenal
dengan teksturnya yang pulen dan rasanya yang gurih. Rasa gurih ini muncul dari
hasil rebusan nasi yang dimasak dengan cara dikaru (dituangi) dengan air santan
kelapa. Keunikan lain dari nasi liwet juga terletak pada cara penyajiaannya
yang menggunakan daun pisang sebagai pembungkus dan berfungsi
sebagai suru-nya (sendok). Keberadaan nasi liwet kini sudah merambah di
kota-kota sekitarnya, seperti Yogyakarta, Klaten, Boyolali atau Sragen. Bahkan
tidak hanya hotel saja, banyak restoran mewah di kota-kota besar (Jakarta,
Bandung, Surabaya) menjadikan nasi lewet khas Solo ini sebagai menu utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar